Daily Archives: Oktober 21, 2011

MANUSIA PASIR

Standar

Bencana adalah sesuatu yang tak diharapkan: dia datang tiba-tiba, membawa ancaman, memakan korban dan menebarkan penderitaan kemudian. Ia tak terelakkan, oleh karenanya selalu menjadi catatan dan juga kenangan yang sulit dilupakan. Sebagian pahit, dan sisanya jadi trauma yang sulit dihilangkan.
Letusan gunung Merapi adalah salah satu dari noktah bencana yang belum lekang dihapus dari memori para korban. Nyawa manusia, harta benda dan juga harapan serta cita-cita yang tengah disusun dan dipersiapkan, dalam sekejap terhapus oleh amuk lahar dan ancaman hujan abu panas. Air mata sudah tak lagi bisa keluar, kesedihan mendalam jadi bagian keseharian dan terror kemudian muncul dari alam bawah sadar.
Koran harian dan televisi tak habis menyiarkan foto dan gambar duka: tubuh hangus meregang kaku, hewan ternak tertimbun abu yang masih saja mengeluarkan asap dan sisa-sisa bangunan bekas sisa kehidupan. Setiap saat, setiap waktu bahkan setiap detik, kita dibombardir gambaran bencana itu. Saat senggang, waktu makan sekeluarga bahkan tepat di kala bangun membuka mata, televisi yang ada di ruang keluarga dan juga kamar tidur, menyergap ruang-ruang intim dan personal setiap orang: mengusik, menggelitik, berniat menimbulkan simpati dan empati, tapi justru menumbuhkan ngeri yang tak terperi.
Read the rest of this entry